Pojokcelebes.com | Aktivitas dapur umum Dinas Sosial Pemprov Subar masih terus berlangsung. Mulai kemarin, nasi bungkus yang disediakan, jumlahnya sudah mulai dikurangi dari jumlah sebelumnya dengan alasan pengungsi gempa mulai berkurang.
Mulai kemarin, Minggu 28 Februari 2021, nasi bungkus yang disalurkan menurun menjadi menjadi 2.600 bungkus. 1.300 bungkus untuk makan siang dan 1.300 untuk makan malam.
BACA JUGA
“Setiap hari, baik di masa tanggap darurat maupun transisi darurat dapur umum tetap eksis bekerja. Kalau produksi nasi bungkus kami kurangi, itu karena jumlah pengungsi sudah berkurang, ” ujar Andi Bau Akram, Kepala Dinas Sosial Sulbar.
Dapur umum Dinsos Sulbar, sambung Bau Akram, sesuai hasil koordinasi antara Pemprov dan Pemkab Majene, dapur umum Dinsos Sulbar, hanya melayani pengungsi di Kabupaten Mamuju.
Di Kabupaten Majene, dapur umum ditangani Tim Tagana Dinsos Kabupaten Majene. Untuk di Majene, Pemprov Sulbar hanya memberi dukungan berupa bantuan logistik bahan baku.
Andi Bau Akram menambahkan, dapur umum untuk melayani pengungsi juga didirikan oleh masyarakat secara mandiri dan juga oleh kelompok relawan. Kegiatan di dapur umum baik di Mamuju maupun Majene mendapat bantuan personil dari Tim Tagana beberapa provinsi.
“Apresiasi dan terima kasih banyak kepada para relawan yang telah banyak membantu kami di dapur umum, juga kepada tim tagana Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utara. ” pungkasnya.
Jika sejak hari pertama pasca gempa, dapur umum yang dimotori tim Taruna Siaga Bencana binaan ( Tagana ) Dinsos Sulbar, memproduksi 4 ribu nasi bungkus perhari. Dua ribu bungkus masing masing untuk makan siang dan malam di dua titik./Adv